Taman Bunga di tengah Sapi
Bunga krisan sisa pasca panen |
Liburan empat hari di
Bulan Mei, kami memilih di rumah saja, karena suamiku sedang demam selama
hampir seminggu. Tapi, suasana berubah di sabtu pagi, sehari sebelum liburan
selesai. Bangun-bangun dia ngajak jalan-jalan, ke gunung pula, padahal
kondisinya masih kurang fit tapi tetep milih gunung. Oke lah.. lokasi yang
mungkin mirip daerah wisata pegunungan seperti Bandungan di Semarang atau
Kaliurang di Yogyakarta adalah desa-desa di Kecamatan Sendang Kabupaten
Tulungagung. Kami hanya mengandalkan beberapa tulisan di google untuk mencari
lokasi strategis yang bisa dikunjungi.
bibit bunga yang baru saja ditanam |
Mencari taman bunga ini
tidak mudah, karena ada sekitar lima kilo meter yang harus dilewati dengan
jalan kecil berbatu dan berlubang, tepatnya di Desa Geger Kecamatan Sendang.
Memang ada beberapa jalan bagus, tapi lubang jalan yang di tengah
tanjakan-tanjakan benar-benar bikin harus ekstra hati-hati. Lebar jalan juga
sempit, sehingga jika berpapasan dengan mobil akan sulit memberi ruang untuk
kendaraan anda. Owh ya, di sepanjang jalan, anda akan melihat banyak kandang
sapi. Sebagian besar penduduk setempat memang beternak sapi perah, bahkan
mereka memiliki koperasi tani yang baik untuk mengelola susu hasil ternak sapi.
Menariknya, di tengah banyaknya kandang sapi ini, kita bisa melihat banyak
green house yang digunakan untuk budidaya bunga.
arena green house penuh bibit bunga |
Di samping green house,
terdapat rumah petani budidaya bunga ini, kami beruntung sempat ngobrol, karena
cuaca hujan kami pun numpang berteduh di rumahnya. Petani itu bercerita bahwa
green house budidaya bunga ini adalah milik kelompok tani yang terdiri atas 40
orang, namun hanya empat orang yang mengurus budi dayanya, itu pun yang
bertempat tinggal di sekitar green house. Dengan melalui kelompok tani, green
house bisa dibangun. Untuk tempat pertumbungan bunga memerlukan ruang khusus,
dan menghabiskan biaya yang sangat besar. Awalnya budidaya bunga ini cukup
berhasil, hanya saja selama satu tahun terakhir hasilnya kurang bagus. Hal itu
karena bibit yang dia beli dari Jombang kurang bagus dibanding dengan bibit
yang sebelumnya dia gunakan dari Pasuruan. Pembelian bibit ini melalui supplayer
bibit langganan beberapa petani di wilayah ini, yang menyebabkan dia tidak
memiliki pilihan lain untuk mendapatkan bibit yang baik. Selain masalah bibit,
cuaca satu tahun terakhir juga tidak bagus. Bunga memerlukan panas merata untuk
membantu perkembangannya, sayangnya akhir-akhir ini curah hujan sangat tinggi,
sehingga jumlah sinar matahari pun berkurang. Hasil panen sangat sedikit,
batangnya kecil, dan bunga juga tidak mekar sempurna.
Biasanya bunga dapat
dipanen dalam jangka waktu tiga bulan sekali, dan dapat menghasilkan sampai
1.000 batang. Namun, tahun ini hanya menghasilkan 600-an batang dan dengan
rentang waktu panen lebih lama sekitar empat sampai lima bulan. Sebagian besar
hasil panen ini dijual di wilayah Surabaya untuk keperluan dekorasi pernikahan.
Sebelumnya, daerah ini
memang tidak terdapat budidaya bunga seperti sekarang, budi daya bunga baru
dimulai sejak tiga tahun lalu. Awalnya terdapat gereja yang membutuhkan bunga
dalam jumlah besar hampir setiap hari. Geraja harus mencarinya ke Malang atau
ke Surabaya untuk mendapatkannya. Kemudian, pihak gereja mengusulkan untuk
membuat budidaya bunga, melihat lokasi desa di Kecamatan Sendang ini berpotensi
untuk budidaya bunga. Nah, mulai berkembanglah budidaya ini, tidak hanya untuk
dipanen tapi juga sebagai salah satu lokasi pariwisata yang dikunjungi.
nggak sempat moto sapinya tapi oke lah di sini tempat susu siap dikirim ke pabrik |
Kembali ke landscape
greenhouse bunga yang aku kunjungi. Karena bunga dipanen setiap tiga bulan
sekali, jadi panen pun dapat bergantian dari empat greenhouse yang ada. Satu
greenhouse paling dekat parkir sudah pasca panen, satu greenhouse di atasnya
sedang masa semai. Petani membeli bibit bunga berusia beberapa minggu yang
tinggi tanamannya mungkin sekitar 20 sampai 30 cm. Bibit ini ditanam dan ditata
dengan rapi di tanah yang sudah disiapkan yang dipetak-petak menggunakan tali.
Di green house ketiga, berupa tanah yang baru saja dibersihkan dan siap tanam,
sedangkan di green house ke empat, batang bunga sudah tinggi dan kuncup-kuncup
bunga siap mekar tinggal menunggu dua tingga minggu lagi.
Aku menyukai bunga, dari
krisan-krisan di taman bunga, aku buatkan sulaman bunga krisanku... so inspired
...
1 komentar: