Sambel Goreng Rambak, Khas Lebaran
sambel goreng rambak ala semarang |
Opor dan sambel goreng
adalah dua sayur yang paling sering disajikan dengan ketupat pada saat lebaran
tiba. Kupikir kedua menu itu akan mudah ditemukan di semua wilayah Indonesia,
secara itu sudah menjadi tradisi turun temurun, bahkan masuk iklan televisi
saat-saat menjelang idul fitri. Kalau ketupat dan lontong sih iya,,, di setiap
rumah-rumah di Jawa akan menghidangkan kedua makanan pokok tersebut untuk
menyambut tamu yang berkunjung untuk berlebaran. Tapi tidak untuk sayur opor
dan sambel goreng. Di Jawa Tengah, kedua menu ini wajib ada dengan berbagai
versi gaya dan campuran di dalamnya. Tapi bumbu intinya tetep sama. Nah, di
Jawa Timur tidak demikian, ada berbagai jenis sayur lainnya yang menjadi
pendamping kupat dan lontong. Tidak melulu opor dan sambel goreng.
Di Tulungagung, tempat
aku tinggal sekarang (aku asalnya Semarang, jadi menemukan banyak perbedaan
selera jateng – jatim), sayur yang menjadi pendamping ketupat dan lontong
adalah sayur lodeh. Apapun olahan sayur yang menggunakan santan, orang-orang di
sini menyebut dengan lodeh. Jika bahan yang digunakan adalah ayam atau daging
(dengan santan tentunya), maka disebut dengan Lodho. Saat pertama kali
mencicipi lodho, pada dasarnya bumbu dan rasa sama dengan opor, hanya saja
lodho pedas dan ayamnya pun harus dibakar terlebih dahulu sebelum dicampur
dengan kuah. Lombok yang digunakan adalah cabai japlak (kecil orange warnanya)
utuh (resep lodho nyusul yach...). Adapun lodeh yang juga dijadikan temen
ketupat dan lontong ini pun bermacam-macam, ada lodel kacang panjang, lodeh
kacang tolo, lodeh nangka muda, dan lain sebagainya. Begitu juga di Bojonegoro,
ibu mertuaku memasak lodeh ayam dan kakak iparku menyajikan semur ayam. Lodeh
ayam ini juga mirip opor tapi agak pedes, mirip lodho tapi ayamnya tidak
dibakar.
rambak dari semarang aku bawa ke bojonegoro gedenya sama dengan lebar badanku... hehehe |
Aku mau sajian yang
berbeda di rumahku Tulungagung dari kebiasaan setempat, aku impor deh rambak
kulit sapi dari Semarang. Sebenarnya, Tulungagung juga memproduksi rambak,
hanya saja rambak yang dimaksud sudah dalam bentuk kerupuk dan dibumbui, gurih
dan renyah rasanya. Kerupuk rambak Tulungagung bisa sih disayur menjadi Sambel
Goreng, tapi hasilnya kecil-kecil dan mempes, tidak segar. Karena memang
kerupuk rambak Tulungagung, dibuat untuk lauk bukan diolah menjadi sayur.
Berbeda dengan kerupuk rambak Semarang (ada juga kerupuk rambak jogja), yang
diproduksi untuk disayur sehingga berbentuk lembaran tebal, tapi tidak bisa
langsung dimakan seperti kerupuk biasanya. Teksturnya keras sehingga harus
direndam dulu di dalam air beberapa menit sebelum dimasak. Kalau sudah
kepleh-keplek atau empuk teksturnya, bisa dipotong atau diiris sesuai selera.
Lebaran kali ini, aku
sengaja membuat sambel goreng rambak dengan resep dari ibuku. Agak nritik
sih,,, karena setiap bahan harus digoreng dulu agar mantab.
rambak di atas wajan,,, dan ayamnya itu untuk opor |
Bahan yang harus
dihaluskan: Bawang merah, bawang putih, kemiri (bumbu A). (ukurannya sesuai
selera, yang penting jumlah bawang merah lebih banyak dari bawang putih,
menurutku sih,.,,,) owh ya... jangan lupa sisakan bawang merah dan bawang putih
untuk diiris (bumbu B). Agar bumbu tidak hanya halus tapi juga ada yang irisan,
tambah sedap. Plus siapkan bawang goreng renyah (bumbu C) untuk taburan ya...
Yang perlu disiapkan:
1)
kentang
dipotong kotak-kotak kecil, digoreng sampai garing, benar-benar garing ya..
kalau tidak garing maka akan pecah dan rusak teksturnya ketika dimasak.
2)
Udang ukuran
sedang, dihilangkan tutup kepalanya, dibersihkan isi ususnya, dicuci bersih
(tidak perlu dikuas kulitnya) kalau terlalu besar bisa dipotong jadi dua, tapi
kalau sudah ukuran pas, oke utuh aja udangnya. Digoreng sampai berubah warna
dan tiriskan.
3)
Lombok merah
keriting, aku pakai seperempat kilogram (banyak bangetz ya.. tapi nggak pedes
juga, hehehehe,, di tempat mertua lombok merah keriting panen sendiri dan lebih
pedas rasanya dari pada yang ta pakai beli dari pasar ini), dipotong-potong dan
dimasak dengan air (digodog) hingga empuk, tiriskan, uleg sampai halus.
4)
Lombok merah
besar, bersihkan dari bijinya, kemudian iris miring tipis-tipis.
5)
Pete digoreng
setengah mateng.
6)
Santan kental
dan santan encer
Oke
sekarang cara masaknya:
-
Goreng lombok
merah besar yang sudah diiris miring itu sampai benar-benar layu dan matang.
Memang agak lama sih... tapi jangan sampai gosong juga, jadi kasih minyak yang
agak banyak, biar nggak gampang gosong.
-
Setelah
benar-benar layu, masukkan bumbu halus (bawang merah bawang putih dan kemiri)
dan bumbu yang diiris (bawang merah dan bawang putih), jangan lupa bumbu
pelengkapnya, daun salam, lengkuas dan sere.
-
Masukkan
lombok merah ulek ,, terus digongso ya,,, diosreng-osreng gitu.,,, jangan
sampai gosong... nah... kalau sudah bau wangi sedep-sedep gitu, santan encer
bisa dimasukkan wajan. Jangan banyak-banyak ,,, jangan sampai tumpah hehehehe
-
Kemudian,
kalau sudah mendidih masukkan kentang, udang, dan rambak. Lagi-lagi... jangan
lupa dibumbuin, garam dan gula jawa. (kata ibuku sih gula jawa lebih enak dari
pada gula merah, agar lebih sedap dan gurih).
-
Yupz...
tunggu mendidih,, dan masukkan santan kental. Aduk-aduk terus, tunggu sampai
menyusut santannya dan terserap oleh rambak, dicicipi.. siapa tahu kurang pas.
-
kalau suka
kuah banyak juga bisa, tapi dibuat nyemek-nyemek juga sedaaaappppp.
-
Setelah
matang, angkat pindahkan di mangkok dan taburi bawang goreng. Hehehehe
-
Siap
disajikan.
Sampai di sini dulu
yaaahhh resep sambel goreng rambaknya. ... bisa disajikan dengan kuah apa saja,
mau opor, Lodho, atau lodeh, tetep lezat maknyuzzz...
See you!!!
makan bareng dengan tetangga dan sahabat.... :) |
BalasHapusBlog yang keren sekali sekali. Saya akan balik lagi untuk mwmbaca updatenya. Butuh motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek, hubungi kami. Bisa wa kami 081 559 795 985