Membuat Rencana Pembelajaran Matkul Filsafat Agama
Semester
sebelumnya saya mengajar dan diminta membuat RPS, itu pertama kalinya saya
mengerjalan. Ini pun ketika saya memulai kembali membuat RPS Filsafat Agama,
saya seperti pertama kali menyusunnya.
Mahasiswa dari beberapa Universitas adal New Zealand mengunjungi salah satu wihara di Indonesia, tepatnya di Wihara Mendut Magelang |
Hal-hal yang
harus saya pertimbangkan ketika harus membuat silabus pembelajaran, adalah
menyusun diskripsi mata kuliah. Diskripsi ini akan sangat penting untuk
membantu saya memfokuskan apa yang saya ajarkan di kelas tersebut, secara
khusus. Sebenarnya, banyak sekali silabus yang sudah ada, termasuk salah
satunya silabus yang disusun oleh fakultas pada tahun 2013, seperti berikut:
1.
Mengetahui konsep umum tentang filsafat agama
2.
Perkembanan konsep-konsep ketuhanan
-
Dinamisme dan animisme
-
Politeisme
-
Henoteisme
-
Monoteisme
3.
Aliran-aliran dalam konsep ketuhanan
-
Teisme
-
Deisme
-
Panteisme
-
Panenteisme
4.
Berbagai bentuk keraguan dan penolakan terhadap
agama
-
Empirisme
-
Positivisme
-
Matereliasime
-
freudianisme
5.
Akar keraguan terhadap agama
-
Naturalisme
-
Humanisme
-
Exsistensialis
-
Problem kejahatan
6.
Argumen-argumen tentang wujud Tuhan.
-
Ontologis
-
Kosmologis
-
Teleologis
-
Moral
Sumber:
1.
Harus nasution Filsafat Agama
2.
Rasyidi Filsafat Agama
3.
Iqbal the reconstruction religious thoughts in
Islam
Silabus tersebut,
sangat berbeda jika aku bandingkan dengan silabus yang banyak digunakan di
beberapa college di luar negeri. Beberapa pendidikan di luar negeri memiliki
keunikan dalam memahami mata kuliah ini, karena mereka memiliki fokus dan
pertanyaan yang lebih spesifik yang ingin dijawab dalam kelas tersebut, seperti
pertanyaan tentang apa hubungan percaya dengan tuhan dan rasionalitas, kemudian
jika memang Tuhan berkuasa atas segalanya mengapa ada setan? Dan banyak lagi
perkembangan filsafat agama khususnya yang berkembang di Cina.
Filsafat agama adalah mata kuliah wajib di perguruan tinggi islam, khususnya
fakultas ushuluddin. Dan saya diminta mengajar mata kuliah ini untuk jurusan
Tasawuf Psikoterapi, dan saya bingung akan saya fokuskan ke mana kelas ini. Hal
yang saya agak tidak nyaman dengan silabus tersebut adalah tentang sudut
pandang kebenaran tunggal yang ditawarkan dalam menjelaskan konsep-konsep
ketuhanan. Kemunculan konsep-konsep politeisme, dinamisme, dan animise dilihat
engan sudut pandang kebenaran agama mononataisme, khususnya Islam. Tentu saja,
perkembangan ilmu pengetahuan saat ini secara lebih baik mulai menyadari bahwa
keberagaman terhadap pemaknaan terhadap Tuhan atau kekuatan di luar manusia
sangatlah tidak bisa diadili begitu saja.
Hal lainnnya
mengapa, saya tidak terlalu suka dengan silabus yang sudah disusun sebagaimana
saya sebutkan di atas, karena saya lebih menyukai kelas yang dinamis dari pada
sekedar mengetahui konsep-konsep tersebut. Kelas yang kritis sehingga mahasiswa
dapat menggunakan salah satu sudut pandang ini untuk digunakan dalam perspektif
kehidupannya sehari-hari. Untuk mendapatkan itu, apa yang harus saya lakukan
dan kumpulkan?
Oke, saya harus
fokus apa yang saya harapkan kepada mahasiswa ketika memasuki kelas saya.
Pertama, saya
ingin mereka berpikir secara kritis, mengapa mereka beragama? Mengapa manusia
harus beragama? Apa yang mereka harapkan dari agama? Apakah manusia dapat hidup
tanpa agama? Bagaimana manusia terus berkembang tentang bagaimana cara mereka
beragama.
Kedua, bagaimana
agama terbentuk dan keragaman yang ada di dalamnya, tentang bagaimana pandangan
umat manusia tentang Tuhan, apakah sama? Apakah berbeda? Apakah mempengaruhi
perilaku manusia terhadap kepercayaannya terhadap Tuhan.
Ketiga, sebagai
seorang akademisi, mengapa agama adalah sudut pandang yang menawarkan
irasionalitas, secara segala kebenarannya tidak bisa diterima oleh secara
empiris sebagaimana ditawarkan oleh ilmu pengetahuan. Bagaimana IAIN ini bisa
terbentuk dan memiliki paradigma sendiri, dan apakah dapat
dipertanggungjawabkan secara empiris. Apa
hubungan agama dengan ilmu pengetahuan yang keduanya memiliki perspektif
sendiri tentang bagaimana kebenaran dan cara mendapatkannya.
Dan mungkin jika
diteruskan akan lebih banyak lagi. Setidaknya aku akan fokus di tiga pertanyaan
tersebut. Sekarang, saya berpikir bagaimana ketiga hal tersebut dapat dipahami
dan dikritisi oleh mahasiswa dengan kelas yang asyik dan bahagia, secara
biasanya kalau mendengar kata ‘filsafat’ maka mahasiswa akan sudah merasa di
dunia antah berantah.
Dan,,, hasilnyaaa
aku kesulitan menyusun sub materiku... kwkwkwkwkw... semangat!! Akan aku share nanti yaacch.....
BalasHapusBlog yang keren sekali sekali. Saya akan balik lagi untuk mwmbaca updatenya. Butuh motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek, hubungi kami. Bisa wa kami 081 559 795 985