Sambel Goreng Rambak, Khas Lebaran

05.42 Unknown 1 Comments

sambel goreng rambak ala semarang

Opor dan sambel goreng adalah dua sayur yang paling sering disajikan dengan ketupat pada saat lebaran tiba. Kupikir kedua menu itu akan mudah ditemukan di semua wilayah Indonesia, secara itu sudah menjadi tradisi turun temurun, bahkan masuk iklan televisi saat-saat menjelang idul fitri. Kalau ketupat dan lontong sih iya,,, di setiap rumah-rumah di Jawa akan menghidangkan kedua makanan pokok tersebut untuk menyambut tamu yang berkunjung untuk berlebaran. Tapi tidak untuk sayur opor dan sambel goreng. Di Jawa Tengah, kedua menu ini wajib ada dengan berbagai versi gaya dan campuran di dalamnya. Tapi bumbu intinya tetep sama. Nah, di Jawa Timur tidak demikian, ada berbagai jenis sayur lainnya yang menjadi pendamping kupat dan lontong. Tidak melulu opor dan sambel goreng.
Di Tulungagung, tempat aku tinggal sekarang (aku asalnya Semarang, jadi menemukan banyak perbedaan selera jateng – jatim), sayur yang menjadi pendamping ketupat dan lontong adalah sayur lodeh. Apapun olahan sayur yang menggunakan santan, orang-orang di sini menyebut dengan lodeh. Jika bahan yang digunakan adalah ayam atau daging (dengan santan tentunya), maka disebut dengan Lodho. Saat pertama kali mencicipi lodho, pada dasarnya bumbu dan rasa sama dengan opor, hanya saja lodho pedas dan ayamnya pun harus dibakar terlebih dahulu sebelum dicampur dengan kuah. Lombok yang digunakan adalah cabai japlak (kecil orange warnanya) utuh (resep lodho nyusul yach...). Adapun lodeh yang juga dijadikan temen ketupat dan lontong ini pun bermacam-macam, ada lodel kacang panjang, lodeh kacang tolo, lodeh nangka muda, dan lain sebagainya. Begitu juga di Bojonegoro, ibu mertuaku memasak lodeh ayam dan kakak iparku menyajikan semur ayam. Lodeh ayam ini juga mirip opor tapi agak pedes, mirip lodho tapi ayamnya tidak dibakar.
rambak dari semarang aku bawa ke bojonegoro
gedenya  sama dengan lebar badanku... hehehe
Aku mau sajian yang berbeda di rumahku Tulungagung dari kebiasaan setempat, aku impor deh rambak kulit sapi dari Semarang. Sebenarnya, Tulungagung juga memproduksi rambak, hanya saja rambak yang dimaksud sudah dalam bentuk kerupuk dan dibumbui, gurih dan renyah rasanya. Kerupuk rambak Tulungagung bisa sih disayur menjadi Sambel Goreng, tapi hasilnya kecil-kecil dan mempes, tidak segar. Karena memang kerupuk rambak Tulungagung, dibuat untuk lauk bukan diolah menjadi sayur. Berbeda dengan kerupuk rambak Semarang (ada juga kerupuk rambak jogja), yang diproduksi untuk disayur sehingga berbentuk lembaran tebal, tapi tidak bisa langsung dimakan seperti kerupuk biasanya. Teksturnya keras sehingga harus direndam dulu di dalam air beberapa menit sebelum dimasak. Kalau sudah kepleh-keplek atau empuk teksturnya, bisa dipotong atau diiris sesuai selera.
Lebaran kali ini, aku sengaja membuat sambel goreng rambak dengan resep dari ibuku. Agak nritik sih,,, karena setiap bahan harus digoreng dulu agar mantab.
rambak di atas wajan,,, dan ayamnya itu untuk opor
Bahan yang harus dihaluskan: Bawang merah, bawang putih, kemiri (bumbu A). (ukurannya sesuai selera, yang penting jumlah bawang merah lebih banyak dari bawang putih, menurutku sih,.,,,) owh ya... jangan lupa sisakan bawang merah dan bawang putih untuk diiris (bumbu B). Agar bumbu tidak hanya halus tapi juga ada yang irisan, tambah sedap. Plus siapkan bawang goreng renyah (bumbu C) untuk taburan ya...
Yang perlu disiapkan:
1)      kentang dipotong kotak-kotak kecil, digoreng sampai garing, benar-benar garing ya.. kalau tidak garing maka akan pecah dan rusak teksturnya ketika dimasak.
2)      Udang ukuran sedang, dihilangkan tutup kepalanya, dibersihkan isi ususnya, dicuci bersih (tidak perlu dikuas kulitnya) kalau terlalu besar bisa dipotong jadi dua, tapi kalau sudah ukuran pas, oke utuh aja udangnya. Digoreng sampai berubah warna dan tiriskan.
3)      Lombok merah keriting, aku pakai seperempat kilogram (banyak bangetz ya.. tapi nggak pedes juga, hehehehe,, di tempat mertua lombok merah keriting panen sendiri dan lebih pedas rasanya dari pada yang ta pakai beli dari pasar ini), dipotong-potong dan dimasak dengan air (digodog) hingga empuk, tiriskan, uleg sampai halus.
4)      Lombok merah besar, bersihkan dari bijinya, kemudian iris miring tipis-tipis.
5)      Pete digoreng setengah mateng.
6)      Santan kental dan santan encer


Oke sekarang cara masaknya:
-          Goreng lombok merah besar yang sudah diiris miring itu sampai benar-benar layu dan matang. Memang agak lama sih... tapi jangan sampai gosong juga, jadi kasih minyak yang agak banyak, biar nggak gampang gosong.
-          Setelah benar-benar layu, masukkan bumbu halus (bawang merah bawang putih dan kemiri) dan bumbu yang diiris (bawang merah dan bawang putih), jangan lupa bumbu pelengkapnya, daun salam, lengkuas dan sere.
-          Masukkan lombok merah ulek ,, terus digongso ya,,, diosreng-osreng gitu.,,, jangan sampai gosong... nah... kalau sudah bau wangi sedep-sedep gitu, santan encer bisa dimasukkan wajan. Jangan banyak-banyak ,,, jangan sampai tumpah hehehehe
-          Kemudian, kalau sudah mendidih masukkan kentang, udang, dan rambak. Lagi-lagi... jangan lupa dibumbuin, garam dan gula jawa. (kata ibuku sih gula jawa lebih enak dari pada gula merah, agar lebih sedap dan gurih).
-          Yupz... tunggu mendidih,, dan masukkan santan kental. Aduk-aduk terus, tunggu sampai menyusut santannya dan terserap oleh rambak, dicicipi.. siapa tahu kurang pas.
-          kalau suka kuah banyak juga bisa, tapi dibuat nyemek-nyemek juga sedaaaappppp.
-          Setelah matang, angkat pindahkan di mangkok dan taburi bawang goreng. Hehehehe
-          Siap disajikan.

Sampai di sini dulu yaaahhh resep sambel goreng rambaknya. ... bisa disajikan dengan kuah apa saja, mau opor, Lodho, atau lodeh, tetep lezat maknyuzzz...

See you!!!
makan bareng dengan tetangga dan sahabat.... :)


You Might Also Like

1 komentar: