Membuat Rencana Pembelajaran Matkul Filsafat Agama

23.41 Unknown 1 Comments

Semester sebelumnya saya mengajar dan diminta membuat RPS, itu pertama kalinya saya mengerjalan. Ini pun ketika saya memulai kembali membuat RPS Filsafat Agama, saya seperti pertama kali menyusunnya.

Mahasiswa dari beberapa Universitas adal New Zealand mengunjungi salah satu wihara di Indonesia, tepatnya di Wihara Mendut Magelang

Hal-hal yang harus saya pertimbangkan ketika harus membuat silabus pembelajaran, adalah menyusun diskripsi mata kuliah. Diskripsi ini akan sangat penting untuk membantu saya memfokuskan apa yang saya ajarkan di kelas tersebut, secara khusus. Sebenarnya, banyak sekali silabus yang sudah ada, termasuk salah satunya silabus yang disusun oleh fakultas pada tahun 2013, seperti berikut:
1.       Mengetahui konsep umum tentang filsafat agama
2.       Perkembanan konsep-konsep ketuhanan
-          Dinamisme dan animisme
-          Politeisme
-          Henoteisme
-          Monoteisme
3.       Aliran-aliran dalam konsep ketuhanan
-          Teisme
-          Deisme
-          Panteisme
-          Panenteisme
4.       Berbagai bentuk keraguan dan penolakan terhadap agama
-          Empirisme
-          Positivisme
-          Matereliasime
-          freudianisme
5.       Akar keraguan terhadap agama
-          Naturalisme
-          Humanisme
-          Exsistensialis
-          Problem kejahatan
6.       Argumen-argumen tentang wujud Tuhan.
-          Ontologis
-          Kosmologis
-          Teleologis
-          Moral

Sumber:
1.       Harus nasution Filsafat Agama
2.       Rasyidi Filsafat Agama
3.       Iqbal the reconstruction religious thoughts in Islam

Silabus tersebut, sangat berbeda jika aku bandingkan dengan silabus yang banyak digunakan di beberapa college di luar negeri. Beberapa pendidikan di luar negeri memiliki keunikan dalam memahami mata kuliah ini, karena mereka memiliki fokus dan pertanyaan yang lebih spesifik yang ingin dijawab dalam kelas tersebut, seperti pertanyaan tentang apa hubungan percaya dengan tuhan dan rasionalitas, kemudian jika memang Tuhan berkuasa atas segalanya mengapa ada setan? Dan banyak lagi perkembangan filsafat agama khususnya yang berkembang di Cina.

Filsafat agama adalah mata kuliah wajib di perguruan tinggi islam, khususnya fakultas ushuluddin. Dan saya diminta mengajar mata kuliah ini untuk jurusan Tasawuf Psikoterapi, dan saya bingung akan saya fokuskan ke mana kelas ini. Hal yang saya agak tidak nyaman dengan silabus tersebut adalah tentang sudut pandang kebenaran tunggal yang ditawarkan dalam menjelaskan konsep-konsep ketuhanan. Kemunculan konsep-konsep politeisme, dinamisme, dan animise dilihat engan sudut pandang kebenaran agama mononataisme, khususnya Islam. Tentu saja, perkembangan ilmu pengetahuan saat ini secara lebih baik mulai menyadari bahwa keberagaman terhadap pemaknaan terhadap Tuhan atau kekuatan di luar manusia sangatlah tidak bisa diadili begitu saja.

Hal lainnnya mengapa, saya tidak terlalu suka dengan silabus yang sudah disusun sebagaimana saya sebutkan di atas, karena saya lebih menyukai kelas yang dinamis dari pada sekedar mengetahui konsep-konsep tersebut. Kelas yang kritis sehingga mahasiswa dapat menggunakan salah satu sudut pandang ini untuk digunakan dalam perspektif kehidupannya sehari-hari. Untuk mendapatkan itu, apa yang harus saya lakukan dan kumpulkan?

Oke, saya harus fokus apa yang saya harapkan kepada mahasiswa ketika memasuki kelas saya.
Pertama, saya ingin mereka berpikir secara kritis, mengapa mereka beragama? Mengapa manusia harus beragama? Apa yang mereka harapkan dari agama? Apakah manusia dapat hidup tanpa agama? Bagaimana manusia terus berkembang tentang bagaimana cara mereka beragama.
Kedua, bagaimana agama terbentuk dan keragaman yang ada di dalamnya, tentang bagaimana pandangan umat manusia tentang Tuhan, apakah sama? Apakah berbeda? Apakah mempengaruhi perilaku manusia terhadap kepercayaannya terhadap Tuhan.

Ketiga, sebagai seorang akademisi, mengapa agama adalah sudut pandang yang menawarkan irasionalitas, secara segala kebenarannya tidak bisa diterima oleh secara empiris sebagaimana ditawarkan oleh ilmu pengetahuan. Bagaimana IAIN ini bisa terbentuk dan memiliki paradigma sendiri, dan apakah dapat dipertanggungjawabkan secara empiris.  Apa hubungan agama dengan ilmu pengetahuan yang keduanya memiliki perspektif sendiri tentang bagaimana kebenaran dan cara mendapatkannya.

Dan mungkin jika diteruskan akan lebih banyak lagi. Setidaknya aku akan fokus di tiga pertanyaan tersebut. Sekarang, saya berpikir bagaimana ketiga hal tersebut dapat dipahami dan dikritisi oleh mahasiswa dengan kelas yang asyik dan bahagia, secara biasanya kalau mendengar kata ‘filsafat’ maka mahasiswa akan sudah merasa di dunia antah berantah.


Dan,,, hasilnyaaa aku kesulitan menyusun sub materiku... kwkwkwkwkw...  semangat!! Akan aku share nanti yaacch..... 

You Might Also Like

1 komentar: